Nusatoday.id – Investasi properti 2026 memerlukan strategi lokasi yang tepat. Data global menunjukkan bahwa kota-kota seperti Jakarta, Bangkok, Singapore, Tokyo, Seoul, Kuala Lumpur, Sydney, Melbourne, Ho Chi Minh, dan Manila menjadi pusat pertumbuhan properti yang menjanjikan bagi investor.
Di Jakarta, permintaan hunian tetap tinggi, terutama untuk kondominium premium dan rumah tapak di suburban. Kawasan seperti BSD City, Cikarang, dan Alam Sutera menjadi favorit investor karena harga relatif lebih terjangkau dan akses ke fasilitas transportasi.
Sementara itu, kota-kota di Asia Tenggara seperti Bangkok dan Ho Chi Minh mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, mendorong permintaan hunian dan komersial. Investor asing tertarik pada properti high-end dan proyek mixed-use karena return yang stabil.
Di Australia, Sydney dan Melbourne menjadi fokus investor internasional karena stabilitas ekonomi dan permintaan properti yang konsisten. Properti residensial dan komersial di kota ini menunjukkan kenaikan harga sekitar 5–7% per tahun pada 2026.
Kesimpulannya, memilih kota untuk investasi properti harus didasarkan pada pertumbuhan ekonomi, permintaan pasar, dan potensi apresiasi nilai. Investor yang fokus pada kota-kota ini cenderung memperoleh keuntungan lebih tinggi dibandingkan lokasi yang stagnan.















