NUSATODAY.ID – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Ratna Juwita Sari, menegaskan pemerintah perlu komitmen kuat jika ingin mewujudkan ambisi Presiden Prabowo untuk menekan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga nol persen pada 2028.
Dalam Nota Anggaran 2026, Presiden Prabowo menyampaikan tekadnya agar Indonesia tak lagi bergantung pada defisit APBN maksimal di 2028. Menanggapi hal tersebut, Ratna menyebut langkah itu berani sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi yang lebih sehat.
“Sebagai wakil rakyat, kami melihat ini bukti nyata bahwa Presiden punya visi besar mewujudkan kesejahteraan berkeadilan,” kata Ratna di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Ratna menambahkan, selama ini APBN Indonesia selalu berada di posisi defisit, meski masih sesuai amanat undang-undang dengan batas maksimal tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pernyataan terbuka Presiden soal target defisit nol persen pun sempat membuat sejumlah legislator kaget, namun dinilai sebagai kejutan positif.
“Artinya Indonesia memang harus bisa berdiri tegak sebagai negara mandiri yang mampu menjamin kesejahteraan masyarakatnya,” lanjut Politisi PKB tersebut.
Ratna yang juga anggota Komisi XII DPR RI itu berharap parlemen bisa memberikan dukungan penuh melalui kerja keras dan kolaborasi dengan pemerintah, agar target ambisius ini tidak hanya jadi wacana.
