NASIONAL

Tensi AS–China Mereda, Indonesia Terancam Kehilangan Peluang Relokasi Industri

×

Tensi AS–China Mereda, Indonesia Terancam Kehilangan Peluang Relokasi Industri

Sebarkan artikel ini
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (Search Google).

Nusatoday.id – Ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang mulai mereda justru bisa menjadi kabar kurang menggembirakan bagi Indonesia.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara, menilai potensi relokasi industri dari China ke Indonesia bisa berkurang seiring dengan membaiknya hubungan kedua negara tersebut.

“Selama ini, tarif tinggi membuat banyak perusahaan memindahkan basis produksinya dari China ke negara lain seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Kalau tensi AS–China makin reda, peluang itu bisa mengecil. Indonesia harus cepat tangkap momentum sebelum tarif produk kedua negara makin longgar,” ujar Bhima kepada wartawan, Jumat (31/10/2025).

Bhima juga menyoroti pentingnya Indonesia memperkuat posisi tawar dalam negosiasi tarif dengan Amerika Serikat yang hingga kini belum menemukan titik final.

“Negosiasi tarif 19 persen ini masih banyak detail yang harus dibahas. Jadi posisi pasar masih wait and see. Investor, eksportir, dan importir juga masih menunggu kepastian. Termasuk soal kebijakan TKDN dan kuota impor yang belum jelas arah kebijakannya,” tambahnya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa beban tarif dagang terhadap China turun dari 57 persen menjadi 47 persen. Pernyataan tersebut disampaikan usai pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pada Kamis (30/10).

Jika tren ini berlanjut, Indonesia dikhawatirkan akan kehilangan momentum strategis untuk menarik relokasi industri manufaktur yang sebelumnya menjadikan Asia Tenggara sebagai alternatif dari China.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *