Nusatoday.id – Aktivis mahasiswa dan pemuda baru-baru ini mengadakan Ngobrol Santai Bareng Aktivis (NGOBRAS) dengan tema yang cukup hangat diperbincangkan: Menelaah Kelayakan Mantan Presiden Soeharto Menjadi Pahlawan Nasional. Diskusi santai ini digelar selama tiga jam di Kopi Tiam, Tebet, dan berhasil menghadirkan berbagai pandangan dari tokoh muda lintas organisasi.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dalam organisasi kepemudaan dan politik:
- Masri Ikoni, Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam (GPI)
- Moh. Pakaya, kader muda Partai Gerindra.
- Rian Fauzi Rahman, Wasekjen PA PB HMI.
- Mohammad Riyadh Fadild, Direktur Ruang Upgrading Indonesia.
- Muhammad Syeka Danuarta, Presiden Mahasiswa Universitas Assafi’iya (UIA).
Acara dipandu oleh Mukholadun yang memastikan diskusi berjalan interaktif dan santai, sehingga setiap narasumber punya ruang untuk menyampaikan pendapatnya.
Dukungan Penuh untuk Gelar Pahlawan Nasional
Dari berbagai alasan yang disampaikan, seluruh narasumber sepakat mendukung pemberian Tanda Jasa Pahlawan Nasional kepada H. Muhammad Soeharto. Mereka menilai bahwa kontribusi Soeharto dalam memajukan negara, meski banyak kontroversi, tetap layak dihargai secara resmi.
“Diskusi ini penting supaya generasi muda bisa menilai sejarah dengan objektif. Pemberian gelar pahlawan bukan soal membenarkan segalanya, tapi mengapresiasi jasa besar bagi negara,”
Ruang Refleksi Generasi Muda
NGOBRAS kali ini menjadi wadah refleksi bagi mahasiswa dan pemuda untuk menimbang jasa tokoh bangsa. Diskusi ini tidak hanya memberikan perspektif sejarah, tapi juga menumbuhkan kesadaran kritis terhadap pengambilan keputusan dan apresiasi terhadap tokoh nasional.
Dengan pendekatan santai namun serius, acara ini membuktikan bahwa diskusi tentang sejarah dan kepahlawanan tetap relevan bagi generasi muda di era modern.











