Editorial

Maluku: Provinsi Tertua yang Menjadi Bagian Penting dalam Lahirnya NKRI

×

Maluku: Provinsi Tertua yang Menjadi Bagian Penting dalam Lahirnya NKRI

Sebarkan artikel ini

Nusatoday.id – Provinsi Maluku dikenal sebagai “Bumi Seribu Pulau” dan merupakan salah satu wilayah dengan sejarah panjang dalam perjalanan bangsa Indonesia. Selain terkenal sebagai penghasil rempah-rempah sejak masa lampau, Maluku juga memiliki peran penting dalam pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidak banyak yang tahu bahwa Maluku termasuk delapan provinsi pertama yang berdiri sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Jejak Sejarah Maluku Sebelum Masa Kolonial

Sejak berabad-abad lalu, Maluku telah dikenal dunia sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, terutama cengkeh dan pala. Dua komoditas ini menjadikan Maluku sebagai salah satu wilayah paling berharga di kawasan timur Nusantara.
Hubungan dagang dengan bangsa Arab, Tiongkok, dan India telah berlangsung jauh sebelum bangsa Eropa datang. Di berbagai pulau tumbuh kerajaan-kerajaan kuat seperti:

  • Kesultanan Ternate dan Tidore (meski kini termasuk wilayah Maluku Utara),

  • Kerajaan Hitu, Hila, Nusa Laut, dan Saparua di Maluku Tengah.

Kerajaan-kerajaan ini tidak hanya menjadi pusat perdagangan, tetapi juga pusat kebudayaan dan pemerintahan yang memperkuat jati diri masyarakat Maluku.

Masa Kolonial: Perebutan Rempah dan Perlawanan Rakyat

Kedatangan bangsa Portugis pada tahun 1512 menjadi awal masa penjajahan di Maluku. Mereka berupaya memonopoli perdagangan rempah. Tak lama kemudian, Belanda melalui VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) datang dan merebut kendali atas wilayah ini pada tahun 1605, menjadikan Ambon sebagai pusat pemerintahan VOC di kawasan timur Indonesia.

Penindasan kolonial menimbulkan berbagai perlawanan rakyat Maluku. Tokoh legendaris Kapitan Pattimura (Thomas Matulessy) memimpin perlawanan besar melawan Belanda pada tahun 1817. Semangat perjuangan Pattimura dan kawan-kawannya menjadi simbol keberanian rakyat Maluku menegakkan keadilan dan kemerdekaan.

Maluku dalam Proklamasi dan Pembentukan NKRI

Ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, rakyat Maluku menyambut dengan penuh semangat. Dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia datang dari berbagai kalangan, baik tokoh masyarakat, pemuda, maupun pemimpin adat.

Dalam struktur pemerintahan awal Republik Indonesia, Maluku termasuk delapan provinsi pertama yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yaitu:

  1. Sumatra

  2. Jawa Barat

  3. Jawa Tengah

  4. Jawa Timur

  5. Sunda Kecil (Bali, NTB, NTT)

  6. Kalimantan

  7. Sulawesi

  8. Maluku

Status ini menegaskan bahwa Maluku adalah salah satu provinsi tertua dan pendiri NKRI.

Tantangan Awal dan Semangat Keutuhan

Setelah Indonesia merdeka, perjalanan Maluku tidak selalu mudah. Pada tahun 1950, muncul gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) yang menolak bergabung dengan NKRI. Namun, melalui pendekatan politik dan operasi militer, pemerintah Indonesia berhasil menegaskan bahwa Maluku tetap bagian sah dari Republik Indonesia.

Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga persatuan dan keutuhan bangsa di tengah perbedaan.

Maluku Kini: Antara Tradisi dan Kemajuan

Kini, Provinsi Maluku dengan ibukota Ambon terus berkembang sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan di kawasan timur Indonesia.
Maluku dikenal dengan semboyan:

“Siwa Lima”, yang bermakna persatuan dan kesetiaan antarsuku dan kelompok masyarakat.

Kekayaan lautnya yang melimpah, kekuatan budaya lokal, serta semangat gotong royong masyarakat menjadi modal besar untuk membangun masa depan yang lebih sejahtera.

Selain sumber daya alam, Maluku juga dikenal dengan kekayaan seni dan budaya seperti musik totobuang, tari lenso, dan lagu-lagu daerah yang bernuansa harmoni. Semuanya mencerminkan kehangatan dan semangat damai masyarakat Maluku.

Sejarah panjang Maluku menunjukkan bahwa wilayah ini bukan sekadar bagian dari Indonesia, tetapi salah satu fondasi berdirinya NKRI. Dari masa kerajaan, perjuangan melawan penjajah, hingga perannya dalam kemerdekaan — Maluku telah menorehkan jejak penting bagi bangsa.
Semangat Pattimura, Siwa Lima, dan cinta tanah air terus hidup dalam jiwa masyarakat Maluku hari ini.

Sebagai bagian dari provinsi tertua di Indonesia, Maluku mengajarkan kita bahwa persatuan dalam keberagaman adalah kekuatan sejati bangsa Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *