Oleh : Laurensius Bagus
Nusatoday.di – Hari ini, 10 November, kita memperingati Hari Pahlawan Nasional. Tapi jujur, setiap kali tiba hari seperti ini, saya selalu bertanya pada diri sendiri — apakah arti kepahlawanan itu masih hidup dalam diri kita? Atau jangan-jangan, semangat itu sudah perlahan memudar di tengah kenyamanan zaman modern.
Kalau dulu pahlawan berjuang melawan penjajahan, maka sekarang kita berjuang melawan hal yang lebih halus tapi berbahaya: ketidakpedulian, ketakutan, dan lupa. Kita hidup di masa di mana orang lebih sibuk dengan citra daripada makna, di mana banyak yang ingin tampak heroik di media sosial tapi enggan bergerak nyata di kehidupan sosial.
Saya sering merenung tentang tragedi masa lalu — tentang mereka yang hilang dan dibungkam di masa Orde Baru. Tentang anak muda yang bersuara lalu tiba-tiba lenyap tanpa kabar. Mereka mungkin tidak diukir di monumen, tapi bagi saya, mereka juga pahlawan. Karena mereka berani, ketika yang lain memilih diam.
Dan saya rasa, itulah yang sulit hari ini — menjadi berani di tengah ketakutan yang halus.
Kita tidak lagi dihadapkan pada penjajah bersenjata, tapi kita masih dijajah oleh ketidakadilan, kemunafikan, dan kepura-puraan yang sistematis. Maka, tugas kita sekarang bukan lagi merebut kemerdekaan, tapi menjaganya agar tidak direbut kembali — oleh kekuasaan yang lupa, oleh kebodohan yang dibiarkan tumbuh, oleh sejarah yang sengaja dilupakan.
Menjadi pahlawan hari ini tidak butuh senjata, tapi butuh hati yang jujur. Butuh keberanian untuk tidak ikut arus, untuk tetap berpihak pada kebenaran meski sendirian. Butuh kesediaan menanggung konsekuensi dari kejujuran di dunia yang sering memuji kepalsuan.
Jadi, di hari pahlawan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk menyalakan kembali api itu — api kesadaran, keberanian, dan kejujuran.
Karena bangsa ini tidak butuh generasi yang hanya pandai mengenang, tapi generasi yang berani melanjutkan.
Kita tidak bisa terus hidup dari kisah para pahlawan; kita harus menciptakan kisah baru tentang perjuangan hari ini.
Selamat Hari Pahlawan Nasional 2025.
Semoga semangat itu tidak berhenti di batu nisan, tapi tumbuh di dada setiap orang yang masih mau peduli pada kebenaran dan kemanusiaan











