Nusatoday.id – Musik pop Barat — mulai dari pop mainstream hingga hip-hop dan EDM — telah menjadi bagian dominan dari playlist generasi muda Indonesia. Globalisasi melalui platform streaming membuat lagu-lagu Barat sangat mudah diakses, dan dampaknya terasa dalam identitas budaya lokal. Sebagian besar generasi muda kini lebih familiar dengan lirik berbahasa Inggris dan gaya bermusik ala Barat daripada musik tradisional atau lokal. Menurut studi lintas nasional, preferensi musik mencerminkan nilai-nilai budaya suatu negara, dan dominasi musik Barat bisa menjadi sinyal erosi nilai lokal.
Dalam konteks Indonesia, industri musik lokal harus bersaing dengan konten global yang disokong anggaran besar dan algoritma platform musik internasional. Hal ini menciptakan tekanan besar bagi musisi lokal untuk menyesuaikan gaya agar bisa diterima pasar. Di sisi lain, ada risiko bahwa warisan musik tradisional semakin terpinggirkan. Menurut analisis dampak westernisasi, musik tradisional dan lokal berkurang popularitasnya saat generasi muda lebih tertarik pada gaya hiburan Barat.
Untuk menjaga identitas budaya, diperlukan kolaborasi kreatif antara musisi lokal dan global, serta dukungan kebijakan untuk melestarikan musik tradisional melalui pendidikan dan platform digital. Dengan cara itu, musik Barat bisa dilihat sebagai inspirasi, bukan ancaman.











