TRAVEL

Cinta dan Senja di Bali: Saat Hati Bertaut di Pulau Dewata

×

Cinta dan Senja di Bali: Saat Hati Bertaut di Pulau Dewata

Sebarkan artikel ini
Cinta dan Senja di Bali: Saat Hati Bertaut di Pulau Dewata. Ilustrasi

Nusatoday.id  Bali selalu menjadi destinasi impian bagi banyak pasangan, dan tren kunjungan wisatawan mancanegara ke pulau ini semakin menggembirakan. Dari Januari hingga April 2025, tercatat lebih dari 2 juta wisatawan asing telah tiba di Bali, naik 10,55 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Antara News Bali+1

Momen senja di Bali menjadi waktu ikonik bagi pasangan yang ingin merayakan cinta. Pura Uluwatu atau Bukit Campuhan di Ubud kerap dipilih sebagai spot romantis —diiringi langit jingga yang memantulkan siluet dua orang yang bersandar satu sama lain.

Namun, meski pariwisata tumbuh pesat, Bali menghadapi dilema overtourism. Pemerintah provinsi kini bahkan menerapkan larangan pendirian hotel atau restoran baru di lahan persawahan produktif sebagai bagian dari upaya keberlanjutan. The Guardian Peraturan ini bisa menambah nuansa khusus bagi pasangan yang peduli dengan pariwisata ramah lingkungan.

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Bali juga menunjukkan tren positif: di Agustus 2025, TPK mencapai 69,54 persen untuk hotel berbintang, sementara hotel non-bintang berada di 50,26 persen. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Situasi ini mencerminkan bahwa pariwisata Bali tetap sehat dan menjadi pilihan romantis tanpa harus terlalu penuh sesak.

Bagi pasangan yang ingin menyeimbangkan cinta dan eksplorasi budaya, Bali menawarkan banyak hal: dari yoga bersama di Ubud, bersepeda melewati sawah, hingga naik perahu tradisional di Danau Batur. Pengalaman-pengalaman ini memperdalam ikatan karena diwarnai refleksi dan kesederhanaan.

Tak hanya itu, pertumbuhan kunjungan ini juga turut mendorong ekonomi Bali. Pada kuartal II/2025, ekonomi Bali tumbuh 5,95 persen, didorong oleh sektor pariwisata dan konsumsi wisatawan. bali.bisnis.com Ini berarti pasangan yang berwisata ke Bali tidak hanya mendapatkan momen romantis, tapi juga ikut berkontribusi pada perekonomian lokal.

Kesimpulannya, Bali pada 2025 masih menjadi destinasi cinta yang sangat hidup. Dengan data kunjungan wisatawan yang meningkat, regulasi pembangunan yang lebih bijak, dan potensi romantis yang tak lekang oleh waktu, pulau ini semakin menjadi tempat di mana dua hati bisa mengukir kenangan indah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *