Nusatoday.id – Tingginya permintaan properti membuat banyak proyek baru bermunculan pada 2025. Namun, tidak semuanya memiliki kualitas bangunan yang sama. Dengan meningkatnya kebutuhan hunian di kawasan suburban dan kota satelit, pembeli harus semakin cermat memeriksa material bangunan dan desain struktural.
Banyak calon pembeli kini mulai lebih cermat terhadap kualitas konstruksi karena kasus bangunan cepat rusak meningkat di beberapa wilayah penyangga kota besar. Drainase buruk, struktur retak, hingga material grade rendah menjadi masalah yang sering ditemukan pada proyek baru yang dikebut karena permintaan tinggi.
Di 2025, konsumen juga lebih menuntut lingkungan yang mendukung gaya hidup modern. Akses jalan, keamanan 24 jam, ruang terbuka hijau, hingga fasilitas komersial menjadi indikator yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian—terutama bagi pembeli usia 20–35 tahun.
Tren pergeseran urbanisasi ke area suburban membuat kawasan penyangga seperti Bekasi, Tangerang, Bogor, Gresik, dan Sidoarjo mengalami permintaan tinggi. Namun tidak semua lingkungan siap untuk lonjakan populasi, sehingga survei lapangan tetap wajib dilakukan.
Memilih properti dengan kualitas konstruksi dan lingkungan sehat akan mengurangi biaya perbaikan serta meningkatkan kenyamanan jangka panjang di tengah pertumbuhan pasar.











