NUSATODAY.ID – Penggunaan teknologi drone dalam sektor pertanian mulai menunjukkan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas padi di sejumlah wilayah Jawa Timur. Inovasi ini mempercepat proses pemupukan, penyemprotan pestisida, serta pemetaan lahan secara presisi.
Beberapa kabupaten seperti Ngawi, Bojonegoro, dan Lamongan tercatat mulai mengadopsi drone pertanian secara lebih masif dalam dua musim tanam terakhir. Drone digunakan untuk menyemprot lahan secara merata, menghemat waktu kerja petani, dan mengurangi penggunaan bahan kimia berlebihan.
Penggunaan drone juga mendukung praktik pertanian presisi, di mana pemetaan lahan dapat dilakukan secara digital untuk menganalisis kebutuhan air, pupuk, atau pestisida di tiap petak sawah. Teknologi ini membantu petani mengurangi biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil panen.
Hasil awal menunjukkan peningkatan produktivitas antara 10–15 persen dibanding metode manual. Selain itu, waktu kerja penyemprotan lahan dapat dipangkas hingga 70 persen, yang sangat membantu di tengah keterbatasan tenaga kerja pertanian.
Pemerintah daerah juga mulai mendorong adopsi teknologi ini melalui pelatihan dan subsidi alat bagi kelompok tani. Beberapa startup agritech turut terlibat dalam menyediakan layanan drone berbasis sewa harian yang lebih terjangkau bagi petani kecil.
Teknologi drone dinilai menjadi solusi strategis di tengah tantangan iklim, keterbatasan SDM pertanian, serta kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan produksi pangan.
