NUSATODAY.ID – Indonesia adalah negara yang kaya laut. Dari ujung barat sampai timur, lautan membentang luas, menyimpan potensi yang besar. Namun, selama ini laut sering hanya jadi latar belakang pembangunan. Padahal, jika dikelola dengan baik, laut bisa menjadi sumber kemajuan bangsa. Dan salah satu cara paling efektif untuk memulainya adalah melalui teknologi.
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi maritim berkembang sangat pesat. Di berbagai negara, pelabuhan mulai diotomatisasi, kapal dipantau lewat satelit, dan nelayan dibantu oleh aplikasi yang memberi informasi soal cuaca, jalur ikan, hingga harga pasar. Semua bergerak menuju laut yang lebih cerdas dan lebih efisien. Indonesia juga mulai melangkah ke arah itu, tapi langkah kita masih belum merata.
Masih banyak wilayah pesisir dan pelabuhan kecil yang belum merasakan manfaat teknologi. Aktivitas masih dilakukan secara manual, dari bongkar muat hasil tangkapan hingga pencatatan logistik. Sementara di sisi lain, ada berbagai inovasi canggih yang sebenarnya sudah dikembangkan, tetapi belum sampai ke tangan para pelaku di lapangan.
Ini menunjukkan bahwa tantangan kita bukan hanya soal alat, tapi soal bagaimana mengelola aset yang kita miliki. Kapal, pelabuhan, SDM, hingga data kelautan — semua adalah aset penting yang harus diatur dan dihubungkan dengan teknologi yang tepat. Tanpa pengelolaan yang menyeluruh, teknologi yang mahal pun bisa tak berguna.
Maka, bicara soal teknologi maritim tak bisa dilepaskan dari soal bagaimana kita melihat laut itu sendiri. Selama ini, laut sering dianggap sebagai halaman belakang. Padahal seharusnya, laut adalah panggung depan pembangunan nasional. Dari sana, bisa tumbuh industri perikanan, logistik, pariwisata bahari, energi terbarukan, dan banyak lagi.
Teknologi bisa menjadi alat utama untuk membuka semua potensi itu. Tapi untuk berhasil, kita harus pastikan teknologi menyentuh semua lapisan, dari kementerian hingga kampung nelayan. Kita perlu memastikan bahwa inovasi bukan hanya milik kota, tapi juga bisa dimiliki oleh mereka yang sehari-hari hidup dari laut.
Indonesia sebenarnya tidak kekurangan apa-apa. Kita punya laut, sumber daya, budaya bahari, dan juga talenta. Yang kita butuhkan sekarang adalah arah yang jelas dalam mengelola itu semua. Jika kita bisa menyatukan antara pengelolaan aset yang baik dengan teknologi yang relevan, maka Indonesia akan benar-benar bergerak ke arah kemandirian maritim.
Laut bukan hanya masa lalu, tapi juga masa depan. Dan masa depan akan dimenangkan oleh mereka yang paling siap — bukan hanya secara teknologi, tetapi juga dalam kemampuan menjaga dan mengelola apa yang dimiliki.











