Nusatoday.id – Korupsi itu bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi kejahatan kemanusiaan. Bayangkan saja, ketika seorang pejabat korupsi dana bantuan, ada ratusan orang yang tidak bisa makan, anak-anak yang tak bisa sekolah, hingga nyawa yang tak tertolong karena fasilitas kesehatan tak layak. Ini bukan soal uang, ini soal hidup orang banyak.
Sayangnya, banyak dari kita yang sudah terbiasa melihat korupsi sebagai sesuatu yang ‘biasa’. Padahal, saat kita diam, kita ikut berkontribusi dalam sistem yang rusak. Pembiaran adalah bentuk keterlibatan pasif. Ini yang bikin korupsi susah diberantas.
Dalam pandangan agama, korupsi jelas dilarang. Dalam Islam, penyuap dan yang menerima suap sama-sama dilaknat. Hukum Indonesia juga tegas: pelaku bisa dihukum seumur hidup. Di tingkat dunia, UNCAC bahkan menyebut korupsi sebagai ancaman terhadap pembangunan global.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Mulailah dari hal kecil. Laporkan jika ada penyimpangan dana di lingkunganmu. Edukasi keluarga dan anak-anak soal integritas. Jangan pilih pemimpin yang rekam jejaknya kotor, hanya karena “dapat amplop”.
Gerakan #WargaJujur bisa jadi langkah nyata. Komunitas lokal yang berani bersuara, aktif menyuarakan transparansi, dan melaporkan dugaan korupsi di lingkungan masing-masing. Lawan korupsi bukan tugas pemerintah saja—ini tugas kita semua.