Artikel Lebih

Agama Lawan Korupsi: Suap Adalah Dosa Kolektif”

×

Agama Lawan Korupsi: Suap Adalah Dosa Kolektif”

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

Nusatoday.id – Agama tidak pernah kompromi terhadap korupsi. Di berbagai ajaran, suap, penyelewengan, dan penyalahgunaan kekuasaan selalu dikutuk. Dalam Islam, menerima atau memberi suap disebut sebagai perbuatan tercela. Dalam Kristen, itu dianggap sebagai pencurian. Hindu pun menyebutkan bahwa koruptor akan menerima balasan setimpal.

Korupsi bukan cuma merugikan keuangan negara, tapi juga merusak moral dan etika masyarakat. Ketika tokoh agama diam soal korupsi, jamaah pun kehilangan arah. Saat pemuka spiritual berani bicara, kesadaran kolektif bisa tumbuh. Maka, para pemuka agama harus aktif jadi garda terdepan dalam gerakan antikorupsi.

Setiap rumah ibadah bisa jadi pusat edukasi moral. Bayangkan kalau ceramah, khotbah, atau pertemuan keagamaan secara konsisten membahas pentingnya kejujuran, integritas, dan anti-suap. Nilai ini akan melekat lebih kuat di hati masyarakat daripada sekadar himbauan hukum.

Korupsi adalah dosa kolektif jika kita membiarkannya terjadi tanpa perlawanan. Kita punya tanggung jawab spiritual untuk mencegah kejahatan ini terus berlangsung. Sebab, dampaknya bukan cuma di dunia, tapi juga di akhirat—bagi mereka yang percaya.

Gerakan “Iman Anti-Korupsi” bisa jadi langkah awal. Kolaborasi lintas agama untuk mengadakan diskusi terbuka, menyusun khutbah bertema antikorupsi, dan membangun komunitas moral yang melawan kejahatan sistemik ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *