HEADLINESNASIONAL

Guterres Sebut ASEAN Jadi Cahaya Kerja Sama di Tengah Dunia yang Bergejolak

×

Guterres Sebut ASEAN Jadi Cahaya Kerja Sama di Tengah Dunia yang Bergejolak

Sebarkan artikel ini
Berlin, Germany - November 04: Antonio Guterres, High Commissioner for Refugees of UNHCR, attends a press conference in german foreign office on November 04, 2015 in Berlin, Germany. (Photo by Michael Gottschalk/Photothek via Getty Images)

Nusatoday.id – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres memuji ASEAN sebagai “cahaya kerja sama” dan salah satu pilar penting stabilitas dunia dalam pertemuan tingkat tinggi antara PBB dan negara-negara Asia Tenggara di Kuala Lumpur, Senin (28/10).

Menurut Guterres, bergabungnya Timor-Leste memperkuat semangat kolektif ASEAN dan menjadikan blok tersebut mitra penting dalam menciptakan dunia yang lebih seimbang dan saling terhubung.

Kini, ASEAN memiliki 11 anggota penuh dan bekerja sama erat dengan sejumlah mitra strategis seperti China, India, Uni Eropa, Rusia, dan Australia. PBB sendiri memiliki kerangka kemitraan komprehensif dengan ASEAN, termasuk berbagai rencana aksi bersama.

Empat Fokus Utama: Perdamaian, Pembangunan, Iklim, dan Digitalisasi

Dalam pidatonya, Guterres menyoroti empat bidang utama yang akan menjadi fokus kerja sama lebih dalam antara PBB dan ASEAN:

  1. Perdamaian dan pencegahan konflik,

  2. Pembangunan berkelanjutan dan keadilan finansial,

  3. Aksi iklim, serta

  4. Transformasi digital.

Ia juga mengapresiasi kontribusi negara-negara ASEAN dalam misi penjaga perdamaian dan mediasi konflik di kawasan.

Guterres mencontohkan peran Malaysia dalam memediasi gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand, serta menegaskan pentingnya dialog dan menahan diri dalam sengketa Laut China Selatan agar hukum internasional dan kebebasan navigasi tetap terjaga.

Krisis Myanmar Masih Jadi Sorotan

Berbicara soal Myanmar, Guterres menyebut situasi kemanusiaan di negara itu sebagai sesuatu yang “mengerikan.”

“Ribuan orang tewas, jutaan lainnya mengungsi, dan kebutuhan kemanusiaan terus meningkat,” ujarnya.

Ia menyerukan penghentian segera kekerasan, perlindungan terhadap warga sipil, dan pembebasan semua tahanan politik, termasuk para pemimpin yang terpilih secara demokratis.

Guterres juga menegaskan kembali dukungan PBB terhadap Konsensus Lima Poin ASEAN yang disepakati tahun 2021, serta resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di tahun yang sama.

Dorongan untuk Sistem Keuangan Global yang Lebih Adil

Sekjen PBB itu menilai sistem keuangan global saat ini sudah “usang dan tidak adil,” karena banyak negara berkembang masih tertinggal dari arus kemakmuran dunia.

“Sudah saatnya sistem keuangan dunia direformasi,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa ekonomi ASEAN, meski terus berkembang pesat, masih belum mendapat porsi representasi yang seimbang di lembaga keuangan internasional.

Peringatan Soal Krisis Iklim dan Dorongan Transformasi Digital

Dalam pidato utamanya, Guterres mengingatkan bahwa target pembatasan kenaikan suhu bumi hingga 1,5 derajat Celsius kini “berada di ujung tanduk.”

Ia mendesak negara maju dan berkembang untuk meningkatkan ambisi iklim menjelang KTT Iklim COP30 di Brasil bulan depan.

Guterres juga menegaskan komitmen PBB untuk memastikan kecerdasan buatan (AI) digunakan demi kebaikan umat manusia, bukan sebaliknya.

ASEAN Jadi Harapan di Tengah Ketidakpastian Dunia

Dalam konferensi pers usai KTT, Guterres menyebut ASEAN sebagai “visi harapan” di tengah gejolak global.

“PBB bangga menjadi mitra ASEAN. Bersama, kita akan terus bekerja untuk masa depan yang lebih damai dan sejahtera bagi masyarakat Asia Tenggara dan dunia,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *