Nusatoday.id – Pada 2025, penelitian ilmiah semakin menyoroti kekuatan analisis sentimen media sosial dalam meramalkan tren fashion. Sebuah studi baru menggunakan data Twitter dan algoritma pembelajaran mesin berhasil mengidentifikasi hubungan antara emosi publik dan tema mode yang sedang naik daun. arXiv
Hasil analisis menunjukkan bahwa sentimen positif mengenai aksesori dan streetwear sangat berkorelasi dengan kenaikan minat. Selain itu, brand yang berfokus pada keberlanjutan (sustainability) maupun mode urban mendapat boost emosional dari percakapan publik — mencerminkan bahwa konsumen saat ini tidak hanya membeli produk, tetapi juga nilai-nilai di baliknya. arXiv
Penemuan ini menjadi senjata baru bagi perusahaan mode dan kreator: dengan memantau sentimen secara real time, mereka bisa lebih cepat merespons tren, meluncurkan koleksi yang selaras dengan mood publik, dan menyesuaikan kampanye pemasaran agar lebih emosional dan otentik. Di tengah persaingan ketat dan perubahan selera yang cepat, data sosial media bukan hanya alat riset — tetapi peta jalan strategis.











