Nusatoday.id – Properti tetap menjadi salah satu aset investasi paling stabil pada 2025. Meskipun indeks harga residensial hanya tumbuh 0,84–1,07% yoy, permintaan rumah meningkat lebih cepat, menunjukkan pasar yang sehat dan prospektif. Kondisi ini menjadi momentum penting bagi investor untuk masuk saat harga masih moderat.
Data terbaru menunjukkan total nilai pasar real estate residensial Indonesia pada 2025 mencapai US$ 47,86 miliar, dan diprediksi naik menjadi US$ 51,82 miliar pada 2030. Ini menunjukkan pertumbuhan stabil jangka panjang.
Permintaan sewa di kawasan industri, kampus, dan pusat bisnis terus meningkat, membuat properti sewa kecil hingga menengah sangat diminati. Jika ingin berinvestasi, pilih daerah dengan tren migrasi tinggi dan rencana infrastruktur baru, karena ini terbukti menjadi penggerak utama kenaikan nilai properti.
Urbanisasi juga memunculkan pusat-pusat hunian baru di mana permintaan meningkat lebih cepat dibanding pusat kota. Kawasan dekat akses LRT, MRT, dan tol biasanya mengalami peningkatan harga lebih cepat dibanding wilayah non-akses.
Dengan memadukan analisis tren pasar dan data terbaru, investor dapat memilih properti yang bukan hanya layak huni tetapi juga memiliki nilai jual kembali tinggi dalam beberapa tahun ke depan.
