Nusatoday.id -Investor diperkirakan semakin tertarik dengan properti pada 2026 karena pasar dianggap sebagai aset yang stabil dan memberikan hasil yang relatif konsisten dibandingkan pasar saham dan obligasi yang volatil. Menurut analis Knight Frank, real estate dipandang sebagai aset yield-oriented yang aman di tengah ketidakpastian pasar global.
Selain itu, permintaan untuk rumah premium dan investasi di segmen hunian kelas atas diperkirakan tetap kuat. Jenis kekayaan seperti properti mewah menawarkan potensi stabilitas nilai jangka panjang dan permintaan global dari investor yang mencari diversifikasi portofolio.
Platform investasi fractional ownership juga mendorong partisipasi investor muda karena memungkinkan mereka berinvestasi dengan modal lebih rendah daripada membeli unit secara penuh. Tren ini mendapatkan perhatian khusus di India dan beberapa pasar berkembang lainnya.
Investor institusional juga semakin aktif di pasar Asia Pasifik. Beberapa laporan menunjukkan bahwa inflows modal institusional ke real estate akan meningkat pada 2026 karena diversifikasi strategis portofolio lintas aset termasuk rumah tinggal, kantor, dan gudang logistik.
Dengan meningkatnya minat ini, pasar properti di 2026 semakin dilihat bukan hanya sebagai tempat tinggal semata, tetapi juga instrumen investasi jangka panjang yang dapat memberikan pendapatan sewa dan apresiasi nilai.













