Berita

Partai Berkarya Gelar Munas 2025, Siap Bangkit Hadapi Pemilu 2029

×

Partai Berkarya Gelar Munas 2025, Siap Bangkit Hadapi Pemilu 2029

Sebarkan artikel ini
Gambar (Ist).

NUSATODAY.ID – Partai Berkarya menegaskan komitmen untuk membangun ulang kekuatan politiknya melalui Musyawarah Nasional (Munas) I yang digelar pada 14–15 Juli 2025 di Hotel Episode, Gading Serpong, Tangerang. Munas ini dijadikan momentum konsolidasi organisasi dan penguatan ideologi menjelang verifikasi partai politik pada 2027 dan Pemilu 2029.

Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Fauzan Rachmansyah, menyatakan bahwa Munas bukan hanya agenda formal lima tahunan, tetapi juga penanda kebangkitan partai dari dalam.

“Yang kami bawa dalam Munas bukan sekadar keputusan organisasi, melainkan api semangat untuk bangkit kembali. Ini bukan rutinitas, ini titik kebangkitan,” ujar Fauzan saat ditemui di kediamannya, Jakarta Selatan.

Mengusung tema “Berkarya: Pembaharuan dan Kebangkitan”, Munas ini dihadiri oleh lebih dari 400 pemilik hak suara dari seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), melampaui batas kuorum yang ditetapkan AD/ART partai sebanyak 279 suara.

Partai Berkarya menegaskan kembali posisinya sebagai partai yang menjunjung nilai-nilai pembangunan yang diwariskan oleh Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.

“Kami adalah anak-anak ideologis dari Bapak Pembangunan, HM Soeharto. Kami tumbuh dari nilai, bukan dari pragmatisme politik. Dan nilai itulah yang kami jaga dan lanjutkan,” kata Fauzan.

Dalam Munas, peserta menyepakati perubahan AD/ART dan menetapkan Moch. Ridwan Andreas sebagai Ketua Umum periode 2025–2030. Ridwan juga diberi mandat sebagai formatur tunggal untuk menyusun struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang baru.

Langkah ini dilakukan untuk memperkuat tata kelola internal partai sekaligus menyiapkan infrastruktur menuju tahapan verifikasi KPU dan Pemilu 2029.

Fauzan menjelaskan bahwa pembangunan kembali Partai Berkarya akan didasarkan pada tiga pilar utama, yakni:

  1. Logistik, berupa penataan struktur organisasi hingga ke tingkat akar rumput;
  2. Estetik, dengan menyegarkan wajah partai agar lebih inklusif dan komunikatif;
  3. Dialektik, yaitu membangun narasi politik yang kuat dan santun.

Selain itu, Partai Berkarya juga mengusung empat pendekatan nilai yang disebut sebagai “roh gerakan partai”, yaitu:
• Kejernihan diplomatik
• Energi kinetik
• Etik moral
• Authentik nilai

Dalam forum Munas, Partai Berkarya turut memperkenalkan logo baru berupa pohon beringin berakar kuat dan 45 mata rantai yang melambangkan kekuatan rakyat yang saling terhubung. Logo tersebut juga merepresentasikan visi partai dalam mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.

“Kami ingin menjadi partai yang tidak mudah tumbang karena akarnya tertanam dalam. Kami menyatu dengan rakyat,” ujar Fauzan.

Fokus utama partai saat ini adalah menyiapkan struktur organisasi dan kesiapan administratif untuk menghadapi verifikasi KPU 2027 dan Pemilu 2029. Seluruh DPW dari Indonesia Barat, Tengah, dan Timur menyuarakan pentingnya penguatan logistik, legalitas, dan dukungan publik.

“Ini fase triple-serious. Kami harus lulus administratif, faktual, dan publik. Bukan hanya soal persyaratan, tetapi juga soal kredibilitas,” ujar Fauzan.

Penetapan kepemimpinan baru diharapkan membawa energi segar dalam menyusun langkah strategis partai ke depan. Fauzan menekankan bahwa Partai Berkarya tidak ingin tampil hanya sebagai partai pelengkap, melainkan sebagai kekuatan politik yang berakar pada nilai dan prinsip.

“Kami tidak menawarkan mimpi. Kami menawarkan kerja politik yang berakar dan berangkat dari nilai,” kata Fauzan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *