Nusatoday.id – Di era digital, verifikasi informasi tidak harus rumit atau membutuhkan keahlian khusus. Setiap pembaca dapat menerapkan teknik sederhana untuk memastikan kebenaran berita yang dikonsumsi sehari-hari. Kebiasaan ini penting karena menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, ribuan konten hoaks teridentifikasi setiap tahun di Indonesia, terutama di media sosial dan aplikasi pesan instan.
Langkah paling dasar adalah memeriksa sumber berita. Media yang kredibel biasanya memiliki identitas redaksi yang jelas, alamat kantor, serta kebijakan editorial yang transparan. Informasi resmi juga sering disertai pernyataan narasumber yang dapat ditelusuri kembali ke lembaga atau tokoh terkait.
Teknik berikutnya adalah memeriksa tanggal dan konteks berita. Banyak informasi lama yang diunggah ulang seolah-olah peristiwa baru. Menurut laporan Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), hoaks sering memanfaatkan berita lama yang dipotong dari konteks aslinya untuk menyesatkan pembaca.
Pembaca juga disarankan membandingkan informasi dengan media arus utama lain. Jika sebuah peristiwa benar-benar penting, biasanya dilaporkan oleh lebih dari satu media kredibel. Perbedaan kecil wajar terjadi, tetapi fakta utama umumnya konsisten.
Dengan menerapkan verifikasi sederhana ini secara rutin, pembaca dapat mengurangi risiko termakan informasi palsu dan berkontribusi memutus rantai penyebaran hoaks di ruang digital.
