Nusatoday.id – Membaca berita politik menuntut sikap netral agar informasi diterima dengan objektif. Banyak isu politik sengaja disajikan secara provokatif untuk memicu reaksi emosional pembaca. Menurut survei Reuters Institute Digital News Report 2024, lebih dari 60% orang yang mudah terprovokasi cenderung menyebarkan berita politik tanpa memverifikasi faktanya.
Langkah pertama adalah menyadari bias pribadi. Pembaca harus mampu memisahkan preferensi politik pribadi dari fakta yang disampaikan berita. Hal ini penting agar penilaian tidak dipengaruhi oleh opini pribadi yang belum tentu akurat.
Selanjutnya, selalu memeriksa sumber berita. Media kredibel biasanya memiliki jurnalis politik yang berkompeten dan menyertakan data atau pernyataan resmi. Berita politik dari akun anonim atau sumber tidak jelas sebaiknya diwaspadai.
Membandingkan berita dari beberapa media juga membantu mengurangi pengaruh narasi partisan. Jika fakta utama konsisten di berbagai sumber, pembaca dapat lebih yakin dengan kebenarannya.
Terakhir, membaca berita politik dengan pikiran tenang membantu pembaca membentuk opini yang rasional dan bertanggung jawab, sehingga tidak ikut menyebarkan informasi menyesatkan.
