Nusatoday.id – Banyak hoaks tersebar karena pembaca hanya melihat potongan berita tanpa memahami konteks lengkap. Konteks termasuk latar belakang, kronologi peristiwa, dan pihak terkait yang relevan. Menurut Mafindo 2025, sekitar 70% misinformasi muncul akibat penghilangan konteks.
Langkah pertama adalah membaca seluruh artikel, bukan sekadar judul atau ringkasan. Judul sensasional sering menimbulkan interpretasi salah jika dibaca tanpa konteks.
Selain itu, perhatikan referensi dan kutipan yang digunakan. Fakta yang didukung data atau pernyataan resmi lebih dapat dipercaya daripada klaim yang tidak jelas asal-usulnya.
Membandingkan dengan berita lain dari media kredibel membantu memverifikasi konteks. Perbedaan sudut pandang wajar, tetapi fakta utama seharusnya konsisten.
Dengan memahami konteks secara utuh, pembaca dapat menyaring informasi secara tepat dan menghindari salah paham akibat manipulasi berita.
