Nusatoday.id – Narasi provokatif dibuat untuk memancing reaksi emosional pembaca. Biasanya digunakan dalam isu sosial atau politik. Menurut studi Kominfo 2025, konten provokatif menyebar lebih cepat daripada berita netral.
Tanda-tandanya adalah kata-kata hiperbola, penggunaan gambar dramatis, atau generalisasi pihak tertentu.
Langkah pertama adalah membaca seluruh artikel dengan tenang, tanpa langsung bereaksi. Selanjutnya, periksa apakah klaim didukung fakta atau hanya opini.
Membandingkan dengan media lain membantu melihat apakah narasi tersebut berlebihan atau memang fakta.
Dengan mengenali narasi provokatif, pembaca dapat tetap objektif dan tidak mudah terpancing emosi.













