Nusatoday.id – Membeli properti sebagai investasi di 2026 memerlukan strategi yang matang karena kondisi pasar terus berubah. Pertama, calon investor perlu fokus pada lokasi yang menunjukkan pertumbuhan permintaan kuat seperti kawasan suburban dan kota sekunder yang masih memiliki ruang untuk apresiasi nilai.
Internusa Development
Kedua, memahami tren sektor yang berkembang seperti fasilitas data centre, gudang logistik, dan multifamily dapat membantu investor memilih aset yang berpotensi memberikan yield stabil pada jangka panjang.
Ketiga, perhatikan kondisi suku bunga dan kebijakan bank sentral. Penurunan suku bunga di berbagai negara dapat membantu memperbaiki daya beli dan membuat pembiayaan investasi properti lebih terjangkau.
Keempat, diversifikasi portofolio dapat mengurangi risiko. Misalnya, alih-alih hanya membeli satu jenis aset, investor dapat mengkombinasikan hunian, komersial, dan ruang industri dalam strategi mereka.
Terakhir, penting untuk menggunakan data dan analisis pasar terkini seperti laporan tahunan real estate dan tren jangka panjang agar keputusan investasi dibuat berdasarkan informasi akurat, bukan sekadar asumsi.











