Transformasi digital yang menguat sepanjang 2025 menjadi fondasi utama bagi bisnis berbasis teknologi di tahun-tahun mendatang. Laporan Google–Temasek–Bain mencatat nilai ekonomi digital Indonesia mencapai lebih dari USD 90 miliar pada 2025, mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang semakin mengandalkan layanan daring dalam aktivitas sehari-hari.
Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh e-commerce, tetapi juga layanan berbasis aplikasi seperti transportasi, pengantaran makanan, hingga jasa profesional. Bank Indonesia mencatat volume transaksi digital banking meningkat lebih dari 20 persen sepanjang 2025, menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap ekosistem digital terus menguat.
Bisnis yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan kebutuhan lokal memiliki peluang bertahan jangka panjang. Model usaha berbasis platform, sistem berlangganan, dan layanan berbasis data menjadi pendekatan yang semakin relevan, terutama bagi pelaku UMKM yang beradaptasi secara digital.
Pada 2026, persaingan di sektor ini akan semakin ketat, namun pasar juga semakin matang. Konsumen cenderung memilih layanan yang efisien, aman, dan memiliki nilai tambah, bukan sekadar harga murah.
Dengan dukungan regulasi dan infrastruktur digital yang terus diperkuat pemerintah, ekonomi digital diperkirakan tetap menjadi sektor paling stabil dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
