Nusatoday.id – Pengawasan tambang di Berau menjadi perhatian publik seiring munculnya berbagai persoalan di lapangan. Aktivitas pertambangan yang seharusnya diawasi secara ketat justru dinilai berjalan tanpa kontrol memadai. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas sistem pengawasan yang diterapkan.
Abdullah Kelrey dari Nusa Ina Connection menilai bahwa lemahnya pengawasan tambang di Berau bukan fenomena baru. Ia menyebut bahwa pola serupa telah terjadi berulang kali dalam beberapa tahun terakhir, menandakan adanya masalah struktural yang belum dibenahi secara serius.
Menurutnya, pengawasan yang efektif tidak cukup hanya mengandalkan laporan administratif. Tanpa verifikasi lapangan yang rutin dan transparan, berbagai pelanggaran berpotensi tidak terdeteksi sejak dini. Hal inilah yang membuat persoalan tambang terus muncul ke permukaan.
Dalam konteks tata kelola, kasus Berau menunjukkan pentingnya integrasi data dan pengawasan lintas sektor. Ketika informasi tidak dikelola secara terbuka, ruang abu-abu dalam pengawasan menjadi semakin besar dan sulit dikendalikan.
Evaluasi terhadap pengawasan tambang di Berau diharapkan tidak berhenti pada wacana. Publik menantikan langkah konkret untuk memastikan aktivitas pertambangan berjalan sesuai aturan dan tidak merugikan lingkungan maupun masyarakat.











