Nusatoday.id – Sektor pertanian tidak lagi identik dengan cara konvensional semata. Sepanjang 2025, Kementerian Pertanian mencatat kontribusi sektor ini terhadap PDB nasional berada di atas 12 persen, dengan pertumbuhan signifikan pada subsektor pangan olahan dan hortikultura bernilai tambah.
Perubahan gaya hidup masyarakat mendorong permintaan terhadap produk pangan sehat, organik, dan berkelanjutan. Urban farming, pertanian presisi, serta pemanfaatan teknologi irigasi modern menjadi peluang bisnis yang terus berkembang dan tidak terikat tren sesaat.
Bisnis agribisnis modern juga diperkuat oleh meningkatnya kesadaran konsumen akan asal-usul produk pangan.
Transparansi rantai pasok dan sertifikasi mutu menjadi nilai jual yang semakin penting bagi pelaku usaha.
Pada 2026, sektor ini diperkirakan semakin menarik investor karena memiliki risiko relatif rendah dan kebutuhan pasar yang stabil. Ketahanan pangan menjadi isu strategis yang terus relevan dalam jangka panjang.
Dengan pendekatan inovatif dan efisiensi produksi, agribisnis modern diproyeksikan menjadi salah satu bisnis paling berkelanjutan di Indonesia.

















