Nusatoday.id – Tahun 2026 diproyeksikan menjadi momen penting bagi pembeli rumah setelah beberapa tahun pasar mengalami tekanan akibat suku bunga tinggi dan keterbatasan pasokan. Menurut berbagai lembaga riset, tren harga rumah akan meningkat secara moderat tetapi stabil, membuka peluang bagi pembeli pertama dan investor.
Suku bunga hipotek di banyak negara diperkirakan akan tetap relatif tinggi dibandingkan era pascapandemi, namun beberapa penurunan bertahap telah terjadi, memberikan sedikit ruang bagi pembeli untuk mendapatkan pembiayaan dengan biaya yang lebih rendah.
Di beberapa pasar, seperti di kawasan Asia Pasifik, permintaan properti tetap kuat akibat pertumbuhan urbanisasi dan investasi infrastruktur. Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa membeli rumah pada 2026 akan lebih menguntungkan dibandingkan menunggu penurunan harga yang signifikan—yang belum pasti terjadi.
Namun, keputusan terbaik tetap bergantung pada situasi finansial individual, termasuk kesiapan dana muka, profil utang, dan rencana jangka panjang. Bagi banyak pembeli rumah pertama, pasar yang stabil dengan harga terprediksi naik moderat bisa menjadi waktu yang tepat untuk masuk ke pasar.
Kesimpulannya, 2026 berpotensi menjadi tahun strategis untuk membeli rumah, terutama jika pembeli memanfaatkan kondisi suku bunga yang lebih stabil dan memilih lokasi dengan potensi pertumbuhan nilai bagus di masa depan.
