Nusatoday.id – Partai Golkar resmi menutup Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Tahun 2025 dengan menetapkan sepuluh arah politik baru yang menjadi fondasi konsolidasi internal, reformasi sistem politik nasional, serta penguatan dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sebagai langkah strategis menghadapi dinamika politik ke depan.
Partai Golkar menandai babak baru arah politik nasionalnya melalui Rapimnas I Tahun 2025 yang digelar secara intensif sejak pagi hingga menjelang tengah malam. Forum tertinggi di bawah Musyawarah Nasional ini menjadi ruang konsolidasi internal sekaligus penajaman sikap politik partai dalam merespons perubahan lanskap kekuasaan nasional dan global.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa Rapimnas kali ini tidak sekadar bersifat seremonial, melainkan forum strategis untuk merumuskan kebijakan jangka menengah dan panjang. Durasi pembahasan yang panjang mencerminkan keseriusan partai dalam memastikan setiap keputusan lahir melalui pertimbangan matang.
Sepuluh pernyataan politik yang dihasilkan Rapimnas mencakup isu fundamental demokrasi, tata kelola pemerintahan, ekonomi nasional, hingga geopolitik internasional. Salah satu poin yang paling menyita perhatian publik adalah usulan agar mekanisme Pemilihan Kepala Daerah dikembalikan melalui DPRD, dengan tetap membuka ruang partisipasi masyarakat secara luas.
Golkar menilai, evaluasi sistem Pilkada menjadi penting di tengah tingginya biaya politik dan potensi konflik horizontal di daerah. Usulan ini sekaligus menandai keberanian Golkar mendorong pembaruan sistem politik, meski berpotensi memicu perdebatan publik yang luas.
Di bidang Pemilu, Golkar mendorong penyempurnaan sistem proporsional terbuka. Fokus diarahkan pada pembenahan teknis, tata kelola, dan profesionalitas penyelenggara demi mewujudkan Pemilu yang lebih adil dan berintegritas.
Rapimnas juga mencatat perubahan strategi koalisi politik. Golkar mendorong pembentukan koalisi permanen yang tidak hanya berorientasi pada kemenangan elektoral, tetapi dilembagakan dalam kerja sama parlemen dan pemerintahan untuk menjamin stabilitas kebijakan nasional.
Selain isu politik, Rapimnas menegaskan perhatian Golkar terhadap isu kemanusiaan, pembangunan Papua pasca pemekaran, ketahanan energi, hilirisasi industri, serta supremasi hukum. Seluruhnya dirangkai dalam satu benang merah: memperkuat fondasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Dengan berakhirnya Rapimnas ini, Golkar menyatakan siap memasuki fase baru politik nasional dengan struktur yang solid, agenda yang jelas, dan posisi yang semakin strategis dalam pemerintahan.













