Nusatoday.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa penyerahan hasil penyelamatan keuangan negara senilai lebih dari Rp6,6 triliun bukanlah akhir, melainkan titik awal pembenahan besar terhadap praktik perampokan kekayaan negara yang telah berlangsung puluhan tahun.
Pemerintah menilai kebocoran anggaran dan penguasaan ilegal sumber daya negara selama ini telah menjadi masalah struktural yang merugikan rakyat secara sistemik.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat menerima laporan capaian Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) di Kompleks Kejaksaan Agung RI. Presiden menilai, angka yang berhasil diselamatkan saat ini baru menggambarkan sebagian kecil dari kerugian negara yang sesungguhnya. Berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), potensi kerugian negara akibat penyimpangan pengelolaan aset dan SDA dalam lima tahun terakhir diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah.
Sejak awal masa pemerintahannya, Presiden Prabowo mengambil sikap tegas dengan membentuk Satgas PKH melalui Perpres Nomor 5 Tahun 2025, yang fokus menertibkan kawasan hutan, perkebunan, dan pertambangan ilegal.
Langkah ini memperkuat upaya negara dalam memulihkan aset strategis yang selama ini dikuasai tanpa izin atau melanggar hukum.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa sepanjang 2020–2024, terdapat lebih dari 3,2 juta hektare kawasan hutan yang mengalami konflik perizinan dan penguasaan ilegal. Kondisi ini berdampak langsung pada penerimaan negara yang hilang setiap tahun.
Presiden menegaskan bahwa aparat tidak boleh gentar terhadap tekanan politik maupun ekonomi. Penegakan hukum harus berjalan konsisten dan berlandaskan aturan. Pemerintah juga memastikan bahwa proses penyelamatan aset dilakukan secara sah, transparan, dan akuntabel.
Komitmen ini menandai perubahan pendekatan negara, dari sekadar penindakan kasus per kasus menuju pemulihan kekayaan negara secara sistemik. Pemerintah berharap langkah ini dapat memulihkan kepercayaan publik serta memastikan kekayaan negara benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.
📌 DATA SEO – BERITA UTAMA
Judul Evergreen:
Frasa Kunci Utama:
Judul SEO:
Slug:
Deskripsi Meta:
Topik Evergreen:
Tag Evergreen:











