Nusatoday.id – Satuan Reserse Kriminal Polres Gresik menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam serangkaian pencurian kendaraan bermotor di wilayah Jawa Timur. Penangkapan berlangsung dramatis setelah para terduga pelaku berusaha melawan dan melarikan diri saat hendak diamankan.
Keempat orang tersebut masing-masing berinisial TR dan RP, keduanya berusia 25 tahun, serta JD (36) dan RF (29). Polisi menyebut mereka merupakan satu jaringan yang berbasis di Surabaya, meski diketahui berasal dari Madura dan menetap di kawasan Simokerto.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kelompok ini diyakini telah melakukan sedikitnya lima kali aksi pencurian dengan total kendaraan yang raib mencapai sekitar sepuluh unit sepeda motor. Dalam beberapa kasus, mereka mampu membawa kabur dua motor sekaligus dari satu lokasi.
Aksi keempatnya terhenti setelah aparat melakukan penindakan tegas. Dua dari mereka mengalami luka tembak di bagian kaki dan kini menjalani perawatan medis sebelum akhirnya ditahan di Mapolres Gresik.
“Kami mengambil tindakan tegas dan terukur karena yang bersangkutan melakukan perlawanan aktif serta berusaha kabur,” kata Kanit Resmob Satreskrim Polres Gresik, Ipda Andi Muh. Asyraf Gunawan, Senin (15/12).
Saat dilakukan penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan keterlibatan mereka, di antaranya dua unit airsoft gun berpeluru gotri, seperangkat kunci khusus pembobol motor, serta berbagai perlengkapan lain yang digunakan untuk mendukung aksi kejahatan.
Menurut penyidik, komplotan ini beroperasi secara berkelompok dengan menggunakan dua sepeda motor. Mereka berboncengan dan menyasar lebih dari satu target dalam satu waktu, sehingga dapat berpindah lokasi dengan cepat tanpa menimbulkan kecurigaan.
Untuk mengelabui warga, para pelaku diketahui menggunakan berbagai bentuk penyamaran. Mereka mengenakan helm tertutup wajah dan berpura-pura menjalankan profesi tertentu, seperti pengemudi ojek daring hingga wartawan.
“Penyamaran itu diperkuat dengan barang bukti berupa jaket ojek online dan kartu identitas pers yang kami amankan,” ujar Asyraf, lulusan Akademi Kepolisian 2024.
Penyelidikan polisi juga mengindikasikan bahwa jaringan ini tidak hanya beraksi di satu wilayah. Selain Surabaya dan Gresik, dugaan sementara menunjukkan adanya aktivitas pencurian di daerah lain, termasuk Lamongan.
Kasus ini terungkap setelah adanya laporan dari seorang korban bernama Ariyanto, 41 tahun, warga asal Banjarnegara yang tinggal indekos di Kelurahan Gending, Kecamatan Kebomas. Ia melaporkan kehilangan sepeda motor Honda PCX miliknya pada malam hari.
“Saya parkir seperti biasa sekitar pukul sembilan malam, lalu istirahat. Pagi harinya motor sudah tidak ada,” kata Ariyanto kepada polisi.
Rekaman kamera pengawas menunjukkan pencurian terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari. Seluruh proses hanya memakan waktu kurang dari lima menit—sebuah pola cepat yang kini menjadi fokus pendalaman penyidik.
Hingga kini, keempat tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif. Polisi berupaya menelusuri kemungkinan adanya pelaku lain serta jalur penjualan kendaraan hasil curian yang diduga melibatkan jaringan lebih luas.

















