Nusatoday.id – Berita ekonomi sering memuat data statistik, indeks, dan laporan keuangan. Salah tafsir terhadap angka ini bisa menimbulkan persepsi keliru. Menurut Bank Indonesia, pembaca harus memahami konteks data sebelum mengambil kesimpulan.
Langkah pertama adalah memeriksa sumber data. Statistik resmi dari BPS, BI, atau lembaga internasional lebih dapat dipercaya daripada angka yang tidak jelas asal-usulnya.
Selanjutnya, perhatikan tren dan perbandingan data, bukan hanya angka tunggal. Konteks historis membantu memahami makna angka ekonomi dengan tepat.
Membaca berita ekonomi dari beberapa media kredibel mencegah bias interpretasi.
Dengan cara ini, pembaca dapat memahami berita ekonomi secara cerdas dan tidak mudah tersesat oleh klaim hoaks terkait finansial.











