PERISTIWAREGIONAL

Gempa Jailolo 5,8 Magnitudo, Risiko Infrastruktur Publik Kembali Disorot

×

Gempa Jailolo 5,8 Magnitudo, Risiko Infrastruktur Publik Kembali Disorot

Sebarkan artikel ini
Foto (Dok.BMKG).

Nusatoday.id – Gempa magnitudo 5,8 yang mengguncang Jailolo baru-baru ini menyadarkan kembali risiko gempa bumi yang tinggi di Indonesia. Letak negara ini di Cincin Api Pasifik menjadi faktor utama tingginya frekuensi gempa yang terjadi setiap tahun.

Indonesia menduduki peringkat teratas dalam jumlah kejadian gempa pada 2023 dengan lebih dari 2.200 peristiwa, lebih banyak dibanding negara lain seperti Meksiko dan Filipina.

Meskipun tidak semua gempa kuat berdampak besar, kombinasi gempa menengah dan bangunan yang kurang kuat dapat menyebabkan kerusakan signifikan.

Contoh global seperti Turki–Suriah 2023 dan gempa besar Kamchatka 2025 yang mencapai magnitudo 8,8 menunjukkan bahwa risiko gempa kuat selalu ada, bahkan di luar kawasan Asia Tenggara.

Pengalaman negara-negara ini memperlihatkan pentingnya struktur bangunan tahan gempa dan sistem respons cepat yang terencana.

Pemerintah Indonesia perlu lebih agresif menerapkan zonasi risiko gempa, memperketat izin bangunan di daerah rawan, dan mensosialisasikan langkah keselamatan dasar kepada masyarakat, seperti “Drop, Cover, Hold On” saat guncangan terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *