Nusatoday.id – Gempa 5,8 yang mengguncang Jailolo merupakan pemicu diskusi tentang pentingnya sistem peringatan dini di Indonesia. Negara seperti Jepang memiliki sistem deteksi dan notifikasi cepat yang baik, sehingga mampu meminimalkan korban meskipun sering terjadi gempa kuat.
Sementara itu, gempa Turki–Suriah 2023 menunjukkan keterbatasan sistem peringatan dini dan struktur bangunan yang belum optimal sebagai kombinasi yang tragis, menghasilkan puluhan ribu korban jiwa.
Begitu juga di China pada gempa Jishishan 2023, di mana sistem mitigasi yang lebih kuat dapat menurunkan angka korban dibanding jika tanpa kesiapsiagaan.
Pemerintah Indonesia perlu mengembangkan jaringan sensor gempa yang lebih luas dan terkoneksi secara real time dengan aplikasi peringatan publik untuk memberikan waktu beberapa detik hingga menit sebagai bentuk peringatan dini.
Masyarakat pun harus dilatih memanfaatkan peringatan dini tersebut dengan benar, segera mencari tempat aman saat alarm berbunyi dan tidak panik yang justru dapat menyebabkan cedera.





