Nusatoday.id – Gempa bermagnitudo 5,8 yang mengguncang Jailolo menyoroti kembali kondisi infrastruktur publik di wilayah rawan gempa. Sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintahan menjadi fasilitas vital yang harus mampu bertahan saat guncangan terjadi.
Pengalaman global menunjukkan lemahnya infrastruktur dapat memperparah dampak gempa. Pada gempa Turki–Suriah 2023, ribuan sekolah dan rumah sakit runtuh atau tidak dapat digunakan, memperlambat proses evakuasi dan penanganan korban, serta meningkatkan angka kematian yang tercatat lebih dari 53.000 jiwa.
Di China, gempa Jishishan 2023 dengan magnitudo sekitar 6,2 menyebabkan lebih dari 150 orang meninggal, sebagian besar akibat bangunan publik di daerah terpencil tidak memenuhi standar konstruksi tahan gempa. Kasus ini memperlihatkan bahwa gempa menengah pun dapat mematikan bila infrastruktur lemah.
Pemerintah daerah di Maluku Utara didorong melakukan audit menyeluruh terhadap bangunan publik dan mempercepat program retrofitting atau penguatan struktur. Bagi masyarakat, penting memahami bahwa keselamatan tidak hanya bergantung pada kekuatan alam, tetapi juga kesiapan lingkungan binaan.





